Mayoritas Dana Pensiun BUMN Bermasalah Sebab Diurus Pensiunan

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, 65% permasalahan dana pensiun (Dapen) BUMN bersumber dari manajemen yang tidak paham dan tidak ahli dalam bidang investasi. Pengelolaan dana pensiun BUMN didominasi oleh pensiunan.

“Dana Pensiun sebagian besar diisi pensiunan yang bukan ahli investasi juga. Jadi ketika pensiun, mereka tidak ada kerjaan di Lapas,” kata Arya dalam pertemuan dengan wartawan dengan Staf Khusus III BUMN, Jumat (3/ 2). ).

Untuk mengatasi masalah Dana Lapas, Arya mengatakan direksi BUMN aktif akan ditempatkan dalam pengelolaan Lapas seperti pengambilan keputusan kegiatan investasi.

“Kami akan melibatkan direktur keuangan dan direktur sumber daya manusia di masing-masing BUMN untuk terlibat dalam penetapan tersebut,” kata Arya.

Selain itu, kata Arya, saat ini BUMN sedang menyelidiki perusahaan Dapen. Ia juga mengatakan, hasil investigasi seringkali berbeda dengan yang telah diaudit.

“Cukup mengagetkan juga. Jadi tiba-tiba kami tidak menyangka tersangkanya adalah orangnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk melakukan audit investigasi terhadap perusahaan-perusahaan milik pemerintah yang mengelola dana pensiun.

“Kami akan bertemu untuk menyelidiki dan mengaudit perusahaan dana pensiun milik pemerintah,” kata Erick.

Erick mengatakan, pertemuannya dengan Firli akan dilakukan pekan depan untuk membahas beberapa hal terkait Dana Penjara.

Dalam paparannya, Erick juga menyatakan akan meningkatkan 65% Dana Pensiun BUMN. Namun, dia menyatakan 35% Dana Pidana Negara stabil. “Hati-hati! Karena data saya 35% sehat, 65% bermasalah. Saya mau bersih sendiri,” ujarnya.

Penyelesaian masalah Dana Lapas menjadi fokus BUMN agar tidak terulang kasus di Jiwasraya dan Asabri. Menurutnya, pengawasan terhadap perusahaan BUMN bidang asuransi dan dana pensiun sangat diperlukan di perusahaan BUMN selain kinerja BUMN secara keseluruhan.

“Memperbaiki dana BUMN agar pegawai BUMN yang pensiun tidak bermasalah,” ujarnya.