Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,51% ke level Rp 15.085 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (28/3). Kekhawatiran pasar tentang krisis perbankan global telah mereda, membantu memperkuat aset berisiko termasuk rupiah.
Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat sore ini. Yen Jepang menguat 0,35%, bersama dengan dolar Singapura dan rupee India 0,17%, Korea Selatan menang 0,19%, dolar Taiwan 0,04%, yuan China 0,44% dan kelelawar Thailand 0,37%. Sebaliknya, yuan Tiongkok, peso Filipina melemah sementara dolar Hong Kong tidak berubah.
Direktur PT Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Asjuangbi menilai dolar AS gagal menguat hari ini menyusul kembalinya kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan global. “Hal ini memicu melemahnya permintaan akan hunian aman ini,” ujarnya dalam postingannya siang ini, Selasa (28/3).
Rupiah menguat pasca kabar akuisisi bank bermasalah Silicon Valley Bank (SVB) oleh First Citizens BancShares. Agen asuransi simpanan AS FDIC mengumumkan kesepakatan itu lebih dari dua minggu setelah SVB mengajukan kebangkrutan pada 10 Maret 2023.
Perjanjian tersebut mencakup pembelian sekitar US$72 miliar aset tabungan dan kredit SVB dengan diskon US$16,5 miliar, tetapi sekitar US$90 miliar sekuritas dan aset lainnya akan tetap berada dalam tahanan untuk dijual oleh FDIC.
Kekhawatiran pasar juga mereda setelah muncul berita bahwa regulator AS sedang mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada bank. Ini setelah sektor perbankan dilanda krisis dengan runtuhnya beberapa bank, terutama Silicon Valley Bank.
Tekanan di sektor perbankan juga sangat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan bank sentral AS, The Fed ke depan. Kenaikan bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 25 basis poin, dari ekspektasi sebelumnya yang naik 50 basis poin.
Dari dalam negeri, peresmian Perppu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU pada rapat paripurna pekan lalu mendapat respon positif dari pasar. Pasalnya, undang-undang tersebut diharapkan dapat menjadi jawaban atas dinamika tantangan perekonomian global saat ini.
“Ratifikasi oleh DPR juga memberikan kepastian hukum yang penting baik bagi sektor ekonomi maupun pekerja,” ujar Ibrahim.
Dia memperkirakan rupiah dibuka naik turun pada perdagangan besok, dengan potensi ditutup menguat di kisaran Rp15.040-Rp15.200 per dolar AS.